Powered By Blogger

Minggu, 27 Maret 2011

Penantian sahabat tercinta


Puisi Sahabat Sejati
Sahabat itu kawan
Sahabat itu sobat
Tiada ternilai harganya
Tidak bisa dibeli
Dengan uang, materi duniawi sekalipun
Hanya bisa dengan cinta kasih yang tulus
Kesetiaan, jujur, itu baru teman sejati
Teman sejati bukanlah musuh
Tetapi sahabat yang mau mengerti
Apa adanya, suka duka dialami bersama
Semangat dan dukungan benar
Jadi senjata untuk teman sejati
Harta yang tidak ternilai itu sahabat
Mau berteman di kala duka yang mencekam
Bukan di kala senang dan bahagia saja
Umur tidak jadi masalah
Siapa saja bisa jadi sahabat
Tidak terkecuali Tuhan, dan keluarga
Sahabat kita yang paling sejati
Hanyalah Tuhan Yang Maha Esa

Puisi Bayangan Kebahagiaan
Keindahan pagi menyapa Hidup
Saat mentari terasa menyegarkan
Saat udara menyejukkan batin
Saat ketenangan hadir di hati
Rasa yang tenang,bahagia seakan menyempurnakan gelora kehidupan
Melahirkan sebuah peristiwa yang tercipta dengan indah
Mendatangkan bayangan Hidup ini
Yang selalu hadir di hati
Yang melahirkan perjuangan
Kapan aku berdiri
Saat itu pula aku terjatuh
Kapan kebahagiaan hadir menjelma
Saat itu pula aku kehilangan
Tak sabar aku melangkah
Untuk smua yang palsu
Ku akan lengkapi hidup
Untuk bayangan kebahagiaan

puisi Kecewa
Ku jalani Dunia yang Indah
Ku tapaki bebatuan yang tajam
Ku lalui Hidup dengan sabar
Saat gelap melingkupiku
Ceritakan semua hidup matimu
Agar jiwa dapat menerima
Jangan pernah engkau untuk berdusta
Hanya untuk dirinya
Ku tak tau siapa dirimu
saat Engkau hadir dalam naluriku
Rasa ,,,…..
Permintaan,,,…
Dan Ungkapan,,,,…
Ku akui ada padaku
Maafkan bila cinta Tlah hilang
Sbab engkau tak hadir buatku
Puisi Penantian Cinta
Penantian ini…
Membuatku ragu akannya..
Lama ku nanti dirinya
Hanya membuatku merasakannya sakit…

Hati ini..
Hati yang luluh akan cinta…
Tapi kini menjadi luka pun karena cinta..
Cinta yang di nanti
Di nanti dan terus di nanti
Sampai takkan pernah termiliki…

Hancur hati ini…
Remuklah sudah..
Patahlah kini hatiku yang dulu selalu ku jaga
Karena penantian cinta yang berlarut-larut…
Tak terlihat hatiku di matanya…
Yang membuatnya tak sadar akanku yang selalu menunggunya
Akan penantianku padanya…

Berlinanglah air mataku…
Bersimpuhlah kini diriku…
Kekecewaan ini tak dapat di hilangkan
Goresan di hati ini sulit terobati…
Senyum manis selalu ku pasan semanis mungkin pada wajahku
Untuk menutupi kepedihan hati ini…
Tapi tangisan sakit selalu ku rasa di lubuk hatiku…

Penantian cinta ini sia-sia..
Sia-sia untuk seorang diriku..
Diriku yang bodoh yang selalu menanti dia…
Yang tak bisa melihat hatiku…
Tak bisa merasakan perasaanku…
Karena kau tak mencintaiku…


Puisi Untuk Seorang Sahabat
[Untuk Seorang Sahabat]
Mungkin waktu kan terus berlalu, membawa buih-buih pergi menjauh.
Dan manusia hanyalah butir pasir berserak di hamparan zaman, yang mengikuti kemana angin takdir berhembus.
Dan mungkin waktu melapukkan batu, membuat besi menjadi karat; Mengubah dunia menjadi tidak seperti yang kita kira dan angankan.
Walau sungguh pun waktu berkuasa, persahabatan sejati takkan mudah pudar olehnya.

Akan kenangan saat mimpi-mimpi bersemi semerbak, dan akan kenangan saat mimpi-mimpi terhempas berkeping di jalan berlubang kehidupan -- dan kau ada di sana sebagai sahabat yang memahami segala keluh kesah.
Atas kebaikan yang mungkin tidak kau sadari, oleh sekedar canda yang membuat hidup ini lebih memiliki arti; menjauhkan rasa nyeri sedari.

Dan sahabat, jika apa yang kita miliki memang persahabatan yang tulus, maka ada tali silaturahmi yang mesti kita jaga.
Walau jarak merenggangkan ikatan, dan harapan-harapan membawa kita berlayar ke negeri-negeri asing; ketahuilah bahwa ada seorang sahabat yang akan membantumu jika engkau membutuhkannya.

Kado ini tak lebih berharga ketimbang kebaikanmu selama ini. Hanya sekeping tanda mata agar kau tak lupa, bahwa ada – ada bahagia untuk menjadi seorang saudara.